Posts

Kabar yang Masih Samar

Disuatu pagi, Goesbroadin sudah melaksanakan proses pembelajaran Bersama anak ddik. Saat itu materi yang dibahas adalah tentang lingkungan sekitar, yaitu lingkungan abiotik dan lingkungan biotik dengan menggunakan pendekatan saintifik dengan metode discovery. Anak-anak didik dibagi dalam menjadi beberapa kelompok dengan bermodalkan pertanyaan pemantik masing-masing mncari dan menyelesaikan tugas sesuai kelompoknya. Sebagian kelompok anak-anak mengamati halaman depan, sebagian lagi mengamati halaman belakang, bahkan ada sebagian kelompok yang mengamati sawah terdekat dan empang di samping sekolah. Rona-rona wajah ceria menghias masing-masing individu dan terlihat dibalut hati penuh semangat mereka menyelesiakan tugas. “Sudah selesai, Pak.” tunjuk salah satu anak didik berserta kelompknya. “Apakah sudah semua?” tanya Goesbroadin. “Sudaaah!” jawab ana-anak didik serempak. “Ke sini semuanya!” pinta Goesbroadin kepada anak-anak didik untuk berkumpul di depannya. Dalam waktu seke

Pengalaman Menjadi Guru

Satu tahun sudah Goesbroadin menjalani pengabdian sebagai guru di sekolah dasar, selain cukup berprestasi dalam membibmbing anak didik dalam kegiatan lomba, dirinya memiliki pengalaman yang cukup berkesan. Pada saat pertama masuk di kelas menghadapi anak-anak yang begitu aktif sehingga membuat suasan kelas seperti tidak ada kendali karena anak-anak didik bermain seenaknya sendiri. Batinnya bergejolak dan memprovokasi hatinya untuk mundur saja dari dunia pendidikan. Hatinya bergemuruh dan bergolak untuk memberontak kepada anak-anak dengan kekerasan. Dalam sekejap dia membentak di kelas agar anak-anak diam. “Jangan keras-keras, Goes!” pinta salah seorang guru senior. “Wah, kesal hati ini, pak!” sahut Goesbroadin agak marah. “Kamu masih butuh pembelajaran beradaptasi dengan anak-anak di sini.” jelas guru tersebut. Pada akhirnya, kemarahan Goesbroadin mereda setelah mendapat pencerahan dari beberapa guru senior di sekolah tempat ia mengabdi pada negeri. Hari-hari berikutnya, diha

Terhanyut dalam Pengabdian

Hikmah di balik kepatuhan terhadap orang tua mulai dirasakan oleh Goesbroadin dalam kehidupan barunya setelah lulus sekolah guru. Baru saja kurang lebih 1 minggu diam di rumah sembari menunggu ijazah sekolah guru, sudah ada yang membutuhkan dirinya. Di suatu ketika, dia sedang beristirahat tetiba ada tamu sosok tokoh penting bagi dunia pendidikan. Tamu tersebut ialah seorang pimpinan satuan pendidikan atau Kepala Sekolah di salah satu sekolah dasar di wilayah kecamatan yang biasa disebut serambi mekkahnya Rembang. Kedatangan beliau meminta kepada Goesbroadin untuk bersedia mengabdi di sekolah dasar yang dipimpinnya karena kekurangan guru. “Ijazah saya belum keluar, Pak.” jawab Goesbroadin datar-datar saja. “Tak masalah. Yang terpenting, anda bersedia mengabdi, Goes.” sahut Bapak Kepala Sekolah. “Insyaallah, saya pikir dulu, bapak.” janji Goesbroadin.   Bapak Kepala Sekolah segera berpamitan sembari berjabat tangan erat dan berpesan pada Goesbroadin untuk datang di sekolah. Be