Ada apa dengan CLBK?

Perjalanan saya dalam menerobos terowongan belajar menulis menemui sesuatu yang unik. Sampai pada pertemuan ke-4 ada sesuatu hal yang sangat menarik perhatian. Dalam menyampaikan materi, narasumber mengungkapkan kata CLBK. Istilah tersebut sangat familier dan marak dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam di lingkungan remaja. Pada umumnya, CLBK sering melanda para remaja yang sedang terserang virus cinta. Namun untuk kali ini, tidak ada hubungan sama sekali dengan dunia cinta melainkan dengan dunia penulisan. 

Pemateri kali ini bernama lengkap Yulius Roma Patandean, S.Pd. sehari-hari berprofesi sebagai guru bahasa inggris di UPT SMAN 5 Tana Toraja sering terlibat sebagai yuri dalam berbagai lomba di tingkat kabupaten. Beliau akrab disapa Pak Roma juga pernah menjadi dosen tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Tana Toraja, sebagai Tutor Universitas Terbuka dan Fasilitator Belajar di Yayasan Tranpil Indonesia. Dalam organisasi beliau juga memperoleh kedudukan yang cukup strategis, sebagai wakil sekretaris PGRI Kabupaten Tana Toraja dan sekretaris oerwakilan YPLP PGRI Kabupaten Tana Toraja. Beliau menyampaikan materi dengan prinsip CLBK sebagai motivasi.

Pengalaman menulis diawali pertemuan dengan Om Jay dalam Rakornas PGRI kemudian bergabung dalam grup belajar menulis gelombang 8 dan 9. Dalam kesempatan mengikuti kegiatan kelas menulis online bersua dengan narasumber Prof. Richardus Eko Indrajit. Bang Roma mendapat tantangan menulis buku dalam seminggu harus selesai dan siap cetak. Beliau menyanggupi dengan memilih judul "Digital Trasnformation". Dalam waktu yang telah disepakati selesailah dan terbitlah buku.

Rangkaian proses menulis dijalani oleh Bang Roma dengan menerjemahkan motivasi dari orang lain dan mengungkapkan pengalaman pribadi kemudian dikristalisasi dalam jargon CLBK, dengan kalimat motivasi "Tuailah hasil selama masih sanggup CLBK".  CLBK ini tidak bernuansa asmara dalam atmosfir kehidupan para kawula muda melainkan singkatan dari Coba, Lakukan, Budayakan dan Kosisten. Bila diterjemakan dapat dicermati dalam uraian berikut.

COBA, untuk meraih keberhasilan harus berani mencoba terlebih dulu. Sama halnya dalam kegiatan menulis harus diawali dengan mencoba, Memang agak susah dalam memulai menulis, namun dengan mencoba berulang kali pada akhirnya akan menjadi terbiasa karena terlatih.

LAKUKAN, bila sudah mencoba dan menemukan rasa keindahan dalam menulis harus dilakukan secara faktual atau menulis sesungguhnya dan nyata agar ide yang ditemukan tidak mengalami sedimentasi. Namun demikian jika mengalami kejenuhan bisa rehat sejenak mencari hawa yang fresh.

BUDAYAKAN, ketika menulis harus dilakukan secara terus menerus agar menjadi kebiasaan atau budaya dalam sehari-sehari. Kegiatan menulis dibudayakan agar menjadi kebutuhan dan panggilan jiwa dalam kehidupan.

KONSISTENSI, agar tulisan membuahkan hasil dan terselesaikan sesuai dengan target maka dalam menulis harus dilakukan dengan konsisten atau ajek. Kegiatan menulis harus dlakukan setiap hari seakan-akan tiada henti sebelum target terpenuhi. 

Sebagai penutup materi, Bang Rima berpesan "jangan lelah dalam CLBK  dan menulislah sebagai proses kehadiran diri untuk memotivasi dan membawa kabar baik dalam ilmu kehidupan. Marilah kita CLBK bersama Bang Roma untuk meraih cita-cita sebagai penulis hebat dan menghasilkan buku yang siap terbit pada penerbit mayor.