Masih Muda Sejuta Karya

Setelah saya ikuti perjalanan belajar menulis di WA grup Belajar Menulis gelombang 15, Om Jay sebagai penggagas grup bijak juga rupanya. Dari Pertemuan ke-1 hingga ke-7 ini, lebih banyak menerjunkan narasumber seorang perempuan, ya perempuan hebat, apalagi dalam pertemuan ke-7 menghadirkan seorang perempuan muda nan syantik dan segudang karya. Perempuan itu bernama lengkap Noralia Purwa Yunita, M.Pd, biasa dipanggil Bu Nora lahir di Kudus, 12 Juni 1989, putra pertama dari dua bersaudara. Beliau pernah mengambil kuliah program sarjana (S1) di Univeritas Negeri Semarang kemudian dilanjutkan program Magister Pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Saat ini bertugas sebagai guru di SMP Negeri 8 Semarang. Selain mengajar, aktif menulis di blog dan tergabung dalam komunitas sejuta guru ngeblog, anggota komunitas koordinator virtual Indonesia (KKVI), anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Prakarya, serta Pembimbing ekstrakurikuler KIR SMP. Tanpa bisa menyebutkan jenis kejuaraan, beliau tergolong guru berpretasi karena meraih prestasi cukup banyak dan siswa yang dibimbing juga meraih segudang prestasi. Dan dari hadiah prestasi itulah, beliau dapat menyelesaikan kuliah S1 dan S2 gratis, alias biaya sudah tercover dari uang prestasi,

Sama dengan narasumber sebelumnya, pengalaman menulis diawali dengan bergabung dalam grup belajar menulis gelombang 8. Dalam grup ini, Bu Nora berkolaborasi dengan Prof. Eko untuk menerbitkan buku pertamanya bersama penerbit Andi. Buku bejrudul Digital Mindset mendapat apresiasi dari penerbit dan mendapat hadiah. Beliau juga memiliki berragam karya, yaitu bahan ajar untuk SMA, buku antologi dan buku umum. Sebenarnya beliau sudah menulis sejak di bangku kuliah sarjana (S1) yang waktu itu diajak untuk ikut serta lomba karya tulis ilmiah tingkat provinsi oleh kakak kelas. Awalnya ragu, tapi penasaran dan ikut dengan modal nekat dan otodidak membuahkan hasil.karya dan mendapatkan juara 3 tingkat provinsi Setelah itu, ketagihan menulis dan belajar dengan kakak kelas juga dosen pembimbing. Semangat menulis luntur setelah bekerja dan berkeluarga karena susah mengatur waktu, jadi tidak menyempatkan diri untuk kembali berkarya. Ketika pindah unit kerja, ada satu teman sejawat yang memantik semangat berkarya tumbuh lagi. Dan puncaknya saat pandemi, Bu Nora dapat menulis dan menerbitkan buku dan diterima di penerbit mayor. 

Pengalaman beliau berkarya dalam penulisan ada beberapa tips, yaitu (1) Ambil kesempatan yang ada, ketika melihat ada kesempatan dan mempunyai tulisan dengan tema yang dimaksud, langsung saja kirimkan tulisan tersebut. (2) Beri target. Untuk target ini disesuaikan dengan outline yang telah dibuat. Tentunya outline harus selaras dengan tema yang diambil. (3) Catat referensi. Setelah memiliki outline dan target, selanjutnya mencari referensi sesuai dengan outline yang ada. Referensi dapat menggunakan buku digital, jurnal ilmiah baik itu nasional dan internasional, buku dari penerbit, dan beberapa modul. Referensi boleh secara online maupun offline dan usahakan referensi terkini dan teraktual (4) Disiplin waktu. Biasanya sangat susah dilakukan, outline sudah bagus, target sudah ada, referensi sudah lengkap, tapi dalam perjalanan rasa jenuh dan malas itu datang.dan berhenti menulis.Untuk solusinya, dapat menentukan.waktu tersendiri untuk menulis yang ternyaman untuk.kita berkarya. (5) Tulis.Proses terakhir yaitu menuliskan isi buku sesuai outline yang ada. untuk usahakn tidak terpaku pada buku harus terbit di penerbit mayor, nikmati saja alurnya, masalah penerbitan akan mengikuti.

Lagi-lagi muncul pertanyaan dari peserta tentang kendala yang dialami oleh para narasumber dalam proses menulis. Bu Nora menjawab kendala yang dihadapi adalah waktu istirahat yang tersita, dengan solusi mengganti jam istirahat khususnya waktu tidur. Dan waktu libur untuk menulis diberikan 2 hari untuk mengisi konten youtube. Beliau berpesan MENULISLAH KARENA MENULIS DAN MENULIS ADA CARAMU UNTUK 1000 TAHUN BAHKAN BERIBU-RIBU TAHUN LAGI. Kesimpilannnya layak jika Bu Nora disemati pengahargaan YANG MUDA SEJUTA KARYA, karena karya beliau sudah cukup banyak dan sangat inspiratif.


Comments

  1. ... dalam pertemuan ke-7 menghadirkan seorang perempuan muda nan syantik dan segudang karya.

    Duhai, Kanda pintar merangkai kata!

    ReplyDelete
  2. Hampir sama komen ku dg mas Susanto ...jd geli baca tulisan kakanda ha ha ha pinter merangkai kata

    Keren mas Bahrudin resume nya membaca jd terinspirasi

    ReplyDelete
  3. Yang ini hantunya mmg cantik dan pintarr..bisa mnginspirasi kita semua. Joss pak. Mantull

    ReplyDelete
  4. Yang ini hantunya mmg cantik dan pintarr..bisa mnginspirasi kita semua. Joss pak. Mantull

    ReplyDelete
  5. Muda berkarya, menginspirasi banget ya setiap narasumber

    ReplyDelete
  6. Perempuan memang selalu menarik untuk ditulis. Pokoknya kerren deh

    ReplyDelete
  7. He he...sy malah gak ngeuh Pak, klo 7 pertemuan berturut-turut pemateri Perempuan .....Prolog yg menarik , pinter merangkai kata Pak Bahrudin..👍👍

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

WA Grup untuk pembelajaran daring

Pengalaman Menjadi Guru

Kabar yang Masih Samar