Posts

Showing posts from August, 2020

Literasi cerah ada Kita Bersama Neng Salamah

Rasa lelah telah menghalangi perjalanan saya dalam belajar menulis sehingga sedikit agak menurun semangat menulis, terutama menulis resume hasil pertemuan online dengan nara sumber. Belum sempat mengungkap hasil pertemuan ke-10 sudah diikuti pertemuan ke-11 jadinya mangkrak di blog. Beruntung ada teman yang mengingatkan kalau kita menulis harus meresapi tulisan agar tidak hilang kenikmatan dalam menulis, ada yang bilang menulis untuk menghilangkan stress. Saya pun mencoba untuk membuka blog dan pelan-pelan kuedit file yang ada di dalamnya dan jadilah resume pertemuan ke-10 bersama narasumber wanita syantik asal Dieng. Hari itu, Senin tanggal 24 Agustus 2020, Penggagas grup belajar menulis, yaitu Om Jay dan kawan-kawan mendatangkan narasumber seorang wanita dari pegunungan Dieng. Beliau bernama Salamah, M.Pd . berprofesi sebagai Guru SD  di Wonosobo Jawa Tengah dan sekaligus seorang Mentor CPNS & Psikotes. seorang penulis, tanpa bisa menyebutkan jenis dan judul buku, telah melahirk

TOC STRATEGI MENGEMBANGKAN BAHAN AJAR DARING

 BAB I Sekilas tentang Bahan ajar 1.1 Definisi bahan ajar 1.2 Karakteristik bahan ajar 1.4 Jenis dan Sumber bahan ajar 1.5 Fungsi dan tujuan bahan ajar 1.6 Peran Bahan ajar BAB II Konsep tentang Pembelajaran Daring 2.1 Hakikat Pembelajaran Daring 2.2 Orientasi pembelajaran Daring 2.3 Faktor pembelajaran Daring 2.4 Implementasi pembelajaran daring BAB III Penyusunan Bahan ajar Daring 3.1 Landasan penyusunan bahan ajar daring 3.2 Conten penyusunan bahan ajar daring 3.3 Prinsip penyususnan bahan ajar daring 3.4 Relevansi penyusunan bahan ajar daring 3.5 Teknik penyusunan bahan ajar daring BAB IV Strategi Mengembangkan Bahan ajar Daring 4.1 Spesifikasi bahan ajar daring 4.2 Pengorganisasian bahan ajar daring 4.3 Digitalisdasi bahan ajar daring 4.4 Membelajarkan bahan ajar daring BAB V Penutup 5.1 Implikasi pengembangan bahan ajar dari 5.2 Efektifitas bahan ajar daring 5.3  Keberhasilan pengembangan bahan ajar daring

Tekat Kuat akan Menjadi Hebat

Perjalanan saya dalam belajar menulis mulai ada titik terang untuk meraih hasil. Sanpai pada pertemuan k-9, saya menemukan beberapa hal yang sangat istimewa menurut saya, terutama dengan hadirnya narsum yang mempunyai seabrek prestasi dan aktivitas. Sebuah prestasi luar biasa telah menjadi guru berprestasi tingkat nasional, dan juara 1, amat sangat hebat sekali. Sebagai catatan awal semua yang diraih oleh narsum ini, berkat dukungan dari orang tua sepenuhnya. Menurut beliau orang tua adalah guru utama dalam pembentukan karakter di keluarga besar. Kebetulan bapak dan ibunya adalah pensiunan guru SD, sementara saudaranya semua guru kecuali yang  ragil seorang penulis novel di GM dengan salah satu karya berjudul "sebelas".  Bapaknya yang sampai saat ini rajin menulis di buku walau usia sudah 85 th, selalu memberikan keluasan untuk belajar. Ibunya juga sangat berpengaruh pada perkembangan mental sepiritual apalagi di saat kegagalan kuliah di depan mata saat S1. Ibunyalah yan

Outline dulu jadilah buku

Kejenuhan yang selam ini menghalangi saya dalam mengarungi perjalanan belajar menulis sedikit demi sedikit mulai terkikis. Ada obrolan membawa angin segar yang meniupkan wawasan baru bagi saya dan seluruh peserta. Obrolan santui nan hangat terpapar dalam pertemuan ke-8 di hari Rabu tanggal 19 Agustus 2020. Bersama pemateri seorang penulis ulung dengan karya-karyanya yang fenomenal. Dalam obrolan ini ada sebuah ilmu yang menjadi pijakan bagi para penulis pemula, yaitu langkah-langkah menulis buku.   Seorang laki-laki bernama lengkap Akbar Zaenuddin, M.M MJW biasa dipanggi Bang Akbar , lahir di Banyumas pada 7 Februari 1973. Masa kecilnya dihabiskan di Desa Wangon, sebuah desa kecil di wilayah Kabupaten Banyumas. Setelah lulus dari Madrasah Ibtidaiyah mondok di Gontor hingga 6 tahun dan melanjutkan setudi di IAIN Jakarta pada fakultas usuluddin prodi perbandingan agama. Setelah berkutat pada " ilmu langit " banting setir menimba " ilmu yang membumi " dengan mengambil

Masih Muda Sejuta Karya

Setelah saya ikuti perjalanan belajar menulis di WA grup Belajar Menulis gelombang 15, Om Jay sebagai penggagas grup bijak juga rupanya. Dari Pertemuan ke-1 hingga ke-7 ini, lebih banyak menerjunkan narasumber seorang perempuan, ya perempuan hebat, apalagi dalam pertemuan ke-7 menghadirkan seorang perempuan muda nan syantik dan segudang karya. Perempuan itu bernama lengkap Noralia Purwa Yunita, M.Pd, biasa dipanggil Bu Nora lahir di Kudus, 12 Juni 1989, putra pertama dari dua bersaudara. Beliau pernah mengambil kuliah program sarjana (S1) di Univeritas Negeri Semarang kemudian dilanjutkan program Magister Pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Saat ini bertugas sebagai guru di SMP Negeri 8 Semarang. Selain mengajar, aktif menulis di blog dan tergabung dalam komunitas sejuta guru ngeblog, anggota komunitas koordinator virtual Indonesia (KKVI), anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Prakarya, serta Pembimbing ekstrakurikuler KIR SMP. Tanpa bisa menyebutkan jenis kejuaraan, beliau te

Semangat Menulis Buku dari Kota Tahu

Rasa berat hati dan ogah-ogahan untuk menjalankan jari menelusuri gawai selalu menyelimuti diri ini seperti tak akan ada habisnya. Hingga  kuliah online belajar menulis yang digagas Om Jay bersama para guru hebat sudah sampai pada pos ke-8, resume ke-6 belum tersentuh sama sekali. Siang hari sudah menerima rasa lelah selesai berkerja dan malam hari dihantui rasa kantuk yang tak bisa ditawar dan saya pun terbuai di alam mimpi. Setelah menunaikan ibadah menghamba kepada ilahi di waktu subuh pelan-pelan kuusir semua hantu yang menghalangi niat belajar menulis dengan harapan mampu menyelesaikan semua resume dan menjadi seorang penulis.  Di awal tahun hijriyah ini, saya paksa jari-jari saya mengetuk gawai untuk menulis resume pertemuan ke-6. Meskipun terlambat tetap kubuka blog saya kemudian kukirim dalam grup belajar menulis gelombang 15. Hari itu Jumat tanggal 14 Agustus 2020, pukul 19.00 -- 21.00, kuliah online belajar menulis menghadirkan narasumber seorang wanita hebat dengan segudang

Antara Pendidikan dan Entrepreneur

Ada keraguan menyusup dalam benak saya ketika melihat lalu lalang produk tulisan yang ditampilkan oleh para guru hebat. Meskipun katanya pemula, rata-rata mereka menghasilkan resume yang lengkap dan runtut. Mengingat usia sudah tidak muda lagi dan menjelang pensiun, apakah mampu untuk tetap mengikuti perjalanan panjang dalam belajar menulis . Sempat terhenti menulis resume pada pertemuan ke-5 yang diadakan pada hari Rabu, 12 Agustus 2020. Ketika akan menulis seakan ada yang menghantui benak saya sehingga menjadi enggan mengungkapkan ide. Saya benara-benar deadlock sehingga tidak mengeluarkan resume.  Keraguan itu sirna ketika membuka riwayat pemateri dalam kelas belajar menulis. Pemateri pada pertemuan kali ini seorang guru perempuan yang sangat tangguh. Beliau bernama lengkap Dra. Betti Risnalenni, M.M. Beliau berdomisisli di wilayah Kota Bekasi dan biasa dipanggil Bunda Betti, seorang guru sekaligus entrepreneur sejati sehingga mampu berdiri kokoh di antara pendidikan dan entrepren

WA Grup untuk pembelajaran daring

Pandemi covid membuat segalanya berbeda, terutama bagi guru yang terbiasa mengajar di ruang kelas atau bertatap muka langsung dengan siswa. Jika di sekolah atau kelas guru sering disuguhkan tingkah laku lucu anak-anak bahkan tidak jarang membuat jengkel. Keadaan yang seperti itulah terkadang membuat kita, sebagai guru kangen dan berupaya untuk segera menjalani aktivitas seperti biasanya, kita semua pasti ingin keadaan kembali normal. Apalah daya kita sebagai makluk yang lemah hanya bisa berdoa dan berusaha saja. Setelah dikeluarkan surat edaran dari kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) Nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran CoronaVirus (Covid I9) dan ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah melalui keputusan resmi pada awal bulan Maret 2020, Pemerintah Daerah mengintruksikan bagi seluruh lembaga pendidikan demi membantu pemerintah dalam menyukseskan kebijakan social dan physical distancing, yang bertujuan untuk men

Ada apa dengan CLBK?

Perjalanan saya dalam menerobos terowongan belajar menulis menemui sesuatu yang unik. Sampai pada pertemuan ke-4 ada sesuatu hal yang sangat menarik perhatian. Dalam menyampaikan materi, narasumber mengungkapkan kata CLBK. Istilah tersebut sangat familier dan marak dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam di lingkungan remaja. Pada umumnya, CLBK sering melanda para remaja yang sedang terserang virus cinta. Namun untuk kali ini, tidak ada hubungan sama sekali dengan dunia cinta melainkan dengan dunia penulisan.  Pemateri kali ini bernama lengkap Yulius Roma Patandean, S.Pd. sehari-hari berprofesi sebagai guru bahasa inggris di UPT SMAN 5 Tana Toraja sering terlibat sebagai yuri dalam berbagai lomba di tingkat kabupaten. Beliau akrab disapa Pak Roma juga pernah menjadi dosen tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Tana Toraja, sebagai Tutor Universitas Terbuka dan Fasilitator Belajar di Yayasan Tranpil Indonesia. Dalam organisasi beliau juga memperoleh kedudukan yang cukup

Mandi Seminggu Terbitlah Buku

 Malam Sabtu, saya dalam perjalanan pulang dari kenduri di rumah tetangga. Karena jaraknya tidak lebih dari 100 m, maka saya pilih jalan kaki. Baru saja keluar dari rimah yang punya hajat, tiba-tiba gerimis turun rintik-rintik. Sudah terlanjur keluar saya lanjutkan pulang bersama dengan tetangga yang diundang kenduri. Pikir saya hanya gerimis, mungkin tidak akan membasahi baju, lagi pula jaraknya tidak jauh. Saya tetap melangkahkan kaki sampai di rumah. Sampai di rumah tidak mendapat sambutan hangat, tetapi teguran karena basah kuyup. Saya sedikit agak heran melihat baju basah ditambah rasa gatal merambat di sekujur tubuh.  Ibunya anak-anak meminta saya untuk mandi mumpung masih agak sore, katanya tidak baik mandi terlalu malam. Untuk mengusir rasa gatal, saya lepas baju dan sarung yang kukenakan sembari pergi ke kamar mandi. Setelah itu, anak-anak dan ibunya saya ajak salat isya. Menghamba kepada ilahi berjamaah dengan empat rakaat. Selesai salat kubuka handphone, kutelusuri WA grup &

Ngeblog Dokumentasi Unggul Literasi

Perjalanan saya dalam terowongan belajar menulis mendapat secercah cahaya. Saya mulai menemukan arah menulis dengan mengikuti cahaya yang berasal dari lampu penerang. Perlahan saya tinggalkan jalan tersesat untuk menapaki jalan terang dalam belajar menulis. Lampu penerang itu datang dari sosok guru hebat dan juga blogger yang sukses dalam menulis. Beliau biasa dipanggil Mr. Bams dengan nama lengkap Bambang Purwanto, S.Kom, Gr. Lahir di Bandung 6 April 1974. Saat ini menjadi guru tetap di SMP Taruna Bakti, aktif sebagai pegiat literasi, berdomisili di Perumahan Lebakwangi Asri RT: 04 RW: 13 Desa Lebakwangi Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung Jawa Barat. Pada hari Rabu tanggal 5 Agustus 2020 bertindak sebagai nara sumber pada pertemuan ke-2 pada grup belajar menulis gelombang 15 denga tema "Membangun Kebiasaan Menulis melalui Blog".  Pengalaman menulis diawali dengan kegiatan mendongeng yang dimulai pada tahun 2004, kemudian ditindaklanjuti dengan menulis kalimat bahagia menje

Menyapa Pagi

Hari telah terbuka Sang mentari telah bangun Sinarnya lepas tak berpenghalang Awan tipis berbaris di luasnya langit Membawa putihnya angkasa Mengantarkan senyum bunga merekah Mengiringi kicau burung di bumi Bercengkerama di tegaknya dahan Menyapa pagi nan ceria Berbalut embun sisa gerimis Berselimut hangat sinar sang mentari Berharap pada Sang Ilahi  Tercurah berkah di setiap langkah

SUKSES BUTUH PROSES

      Ketersesatan saya dalam perjalanan belajar menulis mulai terurai seiring dengan terbentuknya grup WA "belajar menulis gelombang 15". Berbahagia rasa dalam hati, saya bisa duduk berdiskusi bersama para guru hebat di seantero pelosok tanah air dari Sabang hingga Merauke. Dapat pula berbincang daring bersama nara sumber handal tentang pengalaman dalam bidang penulisan. Angin semilir berhembus membawa motivasi untuk sukses jadi penulis hebat. Saya pun mengikuti perjalanan belajar menulis dari awal. Hari ini, Senin tanggal 3 Agustus 2020, dimulailah pertemuan ke-1 belajar menulis dengan narasumber Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. atau dikenal Bu Kanjeng, beliau lahir di Jakarta, 8 April 1961. Menghabiskan masa kecil hingga menjelang dewasa atau tamat dari SMA di Jakarta. Pada waktu kuliah, beliau hidup di Solo dengan mengambil prodi pendidikan bahasa inggris di UNS Surakarta. Setelah memperoleh gelar kesarjanaan S1, pulang balik ke Jakarta hingga diangkat menjadi PNS sebagai g