WA Grup untuk pembelajaran daring

Pandemi covid membuat segalanya berbeda, terutama bagi guru yang terbiasa mengajar di ruang kelas atau bertatap muka langsung dengan siswa. Jika di sekolah atau kelas guru sering disuguhkan tingkah laku lucu anak-anak bahkan tidak jarang membuat jengkel. Keadaan yang seperti itulah terkadang membuat kita, sebagai guru kangen dan berupaya untuk segera menjalani aktivitas seperti biasanya, kita semua pasti ingin keadaan kembali normal. Apalah daya kita sebagai makluk yang lemah hanya bisa berdoa dan berusaha saja. Setelah dikeluarkan surat edaran dari kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) Nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran CoronaVirus (Covid I9) dan ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah melalui keputusan resmi pada awal bulan Maret 2020, Pemerintah Daerah mengintruksikan bagi seluruh lembaga pendidikan demi membantu pemerintah dalam menyukseskan kebijakan social dan physical distancing, yang bertujuan untuk menghimbau masyarakat agar tetap berdiam diri di rumah guna  memutus rantai penyebaran virus, pembelajaran tetap dilaksanakan namun dialihkan dari dulunya bertemu langsung dengan murid maka pembelajaran menjadi harus dilakukan dengan menggunakan media virtual atau daring. Padahal saat itu, guru-guru masih belajar dan berdiskusi dengan para siswa dan kebetulan ada salah satu kelas yang membahas masalah penularan virus terbaru sedang viral di media sosial yang terjadi di Wuhan, China bahkan sempat menjadwalkan untuk pertemuan berikutnya bersama-sama menonton vidio tentang proses penyebaran virus, untuk dibahas bersama dalam pembelajaran agar mengetahui bahaya dan cara pencegahanya.

Pada mulanya pembelajaran daring sangatlah membingungkan bagi guru karena ada banyak sekali problem yang terjadi, mulai dari tuntutan penyelesaian KI dan KD yang belum tersampaikan dalam kegiatan pembelajaran, akses internet yang belum merata dan kurangnya pengalaman dalam menjalankan media sosial. Pembelajaran daring juga membingungkan orang tua siswa selain kurang pengalaman menggunakan media dalam bentuk aplikasi juga menambahkan kebutuhan untuk membeli kuota internet. Problem di atas dialami oleh para pendidik dan orang tua siswa terutama di daerah pedesaan yang akses internetnya kurang baik. Maka dari itu, sebagai Kepala Sekolah menyarankan bagi para guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan menyesuaikan keadaan di desa tempat tugas. Salah satu yang paling mudah dilakukan adalah melalui WhatsApp atau WA sebagai media pembelajaran di era pandemi tanpa mengurangi esensi dari pembelajaran dalam mewujudkan cita-cita pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Esensi dari sebuah pembelajaran ialah komunikasi antara pendidik dan peserta didik. Hal tersebut sangatlah efektif jika dilakukan melalui WhatsApp Group atau WA grup yang anggotanya  semua siswa dan guru sesuai dengan kelas masing-masing. Informasi yang disebarkan bisa berupa materi yang akan dipelajari, serta pelaksanaan pembelajaran. Pemanfaatan WhatsApp Group sebagai media pembelajaran sangatlah menarik karena guru dapat mengirimkan video atau gambar. Guru juga dapat melakukan diskusi melalui voicenot atau pesan audio di WA. Selain itu, manfaat dari aplikasi tersebut sebagai media pembelejaran yaitu: (1) Menghemat penggunaan kertas karena siswa tidak mesti mencetak tugas-tugas yang diberikan (2) Pembelajaran bisa lebih rileks dilakukan dalam ruang dan waktu belajar yang lebih banyak. (3) Perlindungan terhadap Nama, foto, status serta beberapa alat pengaturan privasi  dan juga alat bantuan untuk membackup pesan

Untuk menjadikan WhatsApp Group atau WA grup sebagai media pembelajaran yang menarik dan efisien,  maka ada trik-triknya, perhatikan baik-baik yaaa. Sebelum memulai pembelajaran, guru menyusun schaedule terlebih dahulu, agar pembelajaran maksimal, (1) Tahap perencanaaan. Dalam tahapan perencanaan ini, yang harus dilakukan adalah: (a) mempersiapkan materi dikemas dengan simple dan jelas mungkin, agar siswa tidak bingung. (b) memastikan seluruh siswa sudah masuk pada group yang telah dibuat. (c) memberikan informasi terkait jam masuk sekolah kepada siswa dan orang tua siswa, sehingga orang tua dapat membimbing dan mengawasi pelaksanaan pembelajaran siswa yang identik dengan "di rumah saja". (2) Tahap pelaksanaan. Dalam tahap ini harus melakukan kegiatan: (a) mengirimkan pesan terlebih dahulu kepada orang tua siswa terkait dengan kesiapan putranya sebelum mengikuti pembelajaran. (b) pengecekan terkait dengan kehadiran siswa melalui presensi dengan memfoto diri atau selfi, sehingga guru bisa memastikan siswa bener2 siap dalam mengikuti pembelajaran. (c) mengirimkan materi berupa sharing komentar, vidio atau gambar ke dalam WA group, agar siswa meresa gembira dan antusias sebelum masuk pada materi pelajaran. (d) meminta siswa untuk mendiskusikannya melalui chatting group. bila terjadi pembelajaran kurang kondusif karena anggota kelas yang mencapai 20 siswa maka dapat dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil, (e) meminta kseimpulam dari masing2 siswa dan melaporkan melalui pesan WA grup. (f) Sebelum pembelajaran usai guru memberikan materi yang akan dipelajari di pertemuan depan dengan tanpa membebani siswa dengan tugas yang banya. (3) Tahap evaluasi. Tahap ini sangat penting, jangan sampai dilewatkan ya... Untuk membuat evaluasi yang akurat dilakukan melalui tiga responden yaitu siswa, orang tua siswa dan guru. Hal ini dilakukan untuk mengetahui serta mengevaluasi setiap pembelajaran yang telah dilakukan bersama. 

Pembelajaran yang dilakukan melalui WhatsApp Group atau WA grup ini semakin hari akan semakin baik, membuat nyaman siswa dan orang tua siswa, mengingat semua dilibatkan dan diajak berdiskusi sebelum dan setelah melakukan pembelajaran, sehingga tidak ada yang dirugikan atau diremehkan kontribusinya. Semoga tip-tips tersebut membuat semua pihak, guru, orang tua siswa dan siswa itu sendiri betah belajar di rumah saja. Ingat pesan protokoler kesehatan dalam menghadapi pandemi covid 19, tetap jaga kesehatan, dan semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa. Selamat mencoba sahabat!


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengalaman Menjadi Guru

Kabar yang Masih Samar