Berandai-andai bersama Pak Agus

Pertemuan ke-16 dalam perjalanan belajar menulis gelombang 15 yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 7 September 2020 mendatangkan seorang narasumber handal bernama Agus Sampurno. Beliau adalah seorang Kepala Sekolah di sebuah lembaga pendidikan Ananda Islamic School Jakarta Barat. Selain itu, memiliki segudang predikat dan tugas yang harus diemban dalam kegiatan di bidang pendidikan. Beliau mengungkapkan pesan yang bisa dijadikan sebuah qoute dalam tulisan yang berbunyi “Tulisan anda ibarat sebuah lego. tulisan demi tulisan akan tampak baik dan bagus seperti lego yang tersusun dan membentuk sebuah bangunan jika anda terus berusaha menggabungkannya” dan “10.000 Jam yang Harus Anda Lakukan agar Skills Anda Tidak Stagnan 

Pada kulwab pertemuan ke-16, Pak Agus mengajak berdiskusi untuk membuat ide dalam menulis. Ketika memulai menulis sangat kesulitan menemukan ide. Namun jika menulis langsung bisa mengalir saja, seperti air yang ada di sungai. Beliau mengisi materi tentang menulis merupakan sebuah cara untuk merencanakan sesuatu. Dengan menulis dapat membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan seseorang. Seperti aktifitas guru di sekolah saat mau mengajar, pasti membuat rencana pembelajran untuk memudahkan dalam KBM di dalam kelas, baik secara tatap muka atau daring. Beliau mengibaratkan menulis seperti bermain Lego. yang terus dirangkaikan dari satu lego ke lego berikutnya, hingga menjadi objek baru yang memiliki nama, dan namanya bukan lego, bisa saja mobil, pistol, atau rumah dan beragam bentuk lainnya.

Pak Agus memberikan ilustrasi kepada peserta bahwa menulis merupakan bagian dari rangkaian minat yang besar. Beliau mengajak peserta untuk berandai-andai: (1) andai peserta seseorang yang punya hobby yang unik, internet menghargai orang-orang dengan minat yang tidak jelas dan unik. Menulis online di blog akan membantu peserta menemukan penghobi yang berpikiran sama yang tidak dapat ditemukan di kehidupan nyata. (2) andai peserta Think-for-Yourself Academic (seorang pintar berbakat dan terobsesi dengan pengetahuan tertentu), seorang dengan minat jenis ini akan menantang para akademisi tulen di kampus. Mereka adalah orang yang sangat terspesialisasi menentang ide-ide baru. Di Internet, peserta tidak memerlukan izin dari peer reviewer (otoritas keilmuwan) sebelum menerbitkan pekerjaan. (3) andai peserta Pengusaha Muda atau pebisnis baru, bersam-sama sedang bergerak ke dunia produk yang mengutamakan pembeli atau audiens. Sebelum Internet, perusahaan membuat produk sebelum audiens. Saat ini, mereka membangun audiens sebelum produk.atau istilahnya lebih mudah memulai bisnis saat  memiliki audiens. (4) andai peserta Karyawan yang diremehkan, orang yang merasa tempat kerjanya tidak bisa menerima ide segar dan baru dan pasar meremehkan keterampilannya, dan tidak dapat menunjukkan kompetensi di tempat kerja niscaya dapat membuktikan diri dengan menulis online. (5) andai peseta The Deep Thinker (kaum pemikir), menulis online akan mempertajam pemikiran. Halaman putih kosong adalah cermin ke dalam pikiran seseorang. Ketika ide-ide di benak itu kabur, begitu pula kata-kata di halaman depan, menulis ulang adalah cara terbaik untuk meningkatkan ide. (6) andai peserta Orang dengan ide dan pemikiran unik (hampir mirip dengan nomor 1), secara intelektual ingin tahu, tetapi terjebak di tempat yang tidak dapat bertemu orang yang berpikiran sama. maka menulis online solusi agar orang-orang mendatang dan dapat melakukan obrolan video dengan mereka dan mencari cara untuk bertemu langsung dengan mereka. tentu saja tidak ada lagi kesepian intelektual. (7) The Job Hunter (si Pencari kerja atau order), sebuah blog pribadi yang ditulis dengan baik mengatakan lebih banyak tentang pribadi daripada CV apa pun. Menulis menunjukkan keingintahuan, komitmen, dan ketekunan yang menarik perhatian perusahaan terbaik dan akan dihubungi oleh perusahaan Dengan menulis online, seseorang dapat mendemonstrasikan kompetensi dan memberi tahu dunia tentang keahlian pribadi.  Jadi siapapun seseorang, pasti bisa menulis. Menulis apa saja, sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Bahkan Pak Agus membuat daftar ilustrasi tentang apa yang bisa kita tuliskan, dari perspektif profesi yang berbeda. 

Di penghujung acar Pak Agus berpesan (1) Orang lebih senang mencari sesuatu yang ada hubungannya dengan keuntungan atau kebutuhan dirinya. Hal ini sering dilakukan bagi penulis pemula karena belajar menulis ide berdasar diri sendiri. Dimulai dari yang mudah, yang bisa, yang dialami. (2) Ketika ingin sekali menulis, namun judul yang ditemukan sudah tertuang oleh orang lainm, maka cara menyikapi hal ini adalah mencermati tulisan orang lain lalu lakukan ATM (Amati Tiru dan Modifikasi).  (3) Cara terbaik memberikan ‘roh’ pada tulisan adalah sebagai penulis, kita sudah tahu dalam satu kalimat, hal apa yang ingin kita sampaikan kepada pembaca. Sebuah buku yang tebalnya berlembarlembar pun pada akhirya punya satu tema besar yang ingin disampaikan. (4) Jika ingin lebih semangat menulis karena mendapatkan tanggapan, tulislah dan berikan lah sumbang saran bagi sebuah hal yang sedang menjadi kegelisahan orang banyak. (5) Cara membangun konsistensi dalam menulis ide di blog adalah memilih topik yang dikuasai kemudian lakukan  riset kecil-kecilan di google, kemudian tampilkan tulisan sudah dengan solusi dari sebuah masalah, tuliskan di bagian yang merasa nyaman dan menguasai (tidak harus ahli atau menguasai sekali)

 

Salam Literasi

Comments

  1. Siiip. Resumenya padat berisi...
    Memotivasi untuk terus menulis.

    ReplyDelete
  2. Terima kasih sdh mengerjakan tugasnya dengan baik

    ReplyDelete
    Replies
    1. insya Allah siaap om, maaf blm kirimnke email om jay

      Delete
  3. Ada dua: s-u-k-a-i dan k-u-a-s-a-i

    ATM (Ayo Terus Menulis), ini ajakan utnuk diriku sendiri yang minta dibaca juga sih? Ahaa

    ReplyDelete
  4. Suka dengan tulisannya

    Kunjungi saya juga yaaa

    Cihuuyyyy

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

WA Grup untuk pembelajaran daring

Pengalaman Menjadi Guru

Kabar yang Masih Samar