Gali potensi literasi Bersama Prof. Ekoji

Perjalanan saya dalam grup belajar menulis terasa berat sehingga dalam membuat resume terhenti dan terpaku pada pertemuan ke-10, padahal perjalanan sudah sampai pada pertemuan ke-14. Efek dari tugas pokok yang melimpah atau yang lain, atau bahkan benar-benar malas untuk menulis. Namun demikian setelah membaca blog dari sahabat-sahabat hebat, muncul semangat untuk membuka gawai dan mengetuk tut huruf demi huruf dan menjadi sebuah resume, meskipun terlambat tak jadi masalah, mengikuti pepatah " lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali".

Hari itu, Rabu tanggal 26 Agustus 2020, perjalanan belajar menulis gelombang 15 sampai pada pertemuan ke-11. Dalam pertemuan itu, nara sumber yang didatangkan sangat istimewa dan membikin jantung para anggota berdebar menanti wejangan dan sekaligus tantangan. Dengan harap-harap cemas datang juga beliau Prof. Richardus Eko Indrajit atau dikenal dengan Prof. Ekoji karena channel youtubenya terkenal dengan ekoji chanel. Beliau terlahir di Jakarta pada tanggal 24 Januari 1969, merupakan lulusan sarjana teknik dari ITS. Sejak kecil masih duduk di bangku SD sukanya membaca buku cerita tentang anak-anak. Ketika di SMP dan SMA, siswa di sekolah diwajibkan membaca dan menyusun sinopsis, sehingga ketika di SMA memegang rekor sebanyak 113 sinopsis dari karaya sastra Indonesia. Beliau juga lihai membuat puisi yang dimanfaatkan untuk mendekati seorang gadis yang sekarang mendampingi hidup sepanjang hayat.

Bakat menulis dilanjutkan ketika kuliah pada tahun 1988, dengan artikel pertama di terbitkan oleh majalah Mikrodata. Karena mendalami ilmu komputer maka tulisannya kebanyakan tentang komputer. Pernah mengalami pengalaman pahit, pada suatu saat ertikel tidak dimuat di majalah yang dituju, justru ini jadi inspirasi bagi beliau untuk tetap menulis dengan semboyan "dimana ada kemauan di situ ada jalan".  Ternyata bakat menulis yang dimiliki oleh Prof. Ekoji merupakan turunan dari oarang tua. Ayahnya yang bertugas sebagai pegawai pemerintah sering menulis karena pekerjaan. Ketika ayahnya pensiun mengajak beliau menulis bersama dan menghasilkan kurang lebi 10 karya. Di saat usia ayahnya yang 79 tahun masih berkarya menghasilkan 20 buku dan diterbitkan oleh penerbit yang tersebar di Indonesia. Rutinitas menulis dilakukan oleh ayahnya karena dengan menulis tidak pikun

Sudah menjadi karakter Prof. Ekoji dengan menulis bisa memberikan pikirannya kepada orang lain walaupun sederhana. Motto hidup beliau "cara menabung paling mudah adalah dengan cara membagi". dengan motto ini beliau selalu menulis dan menjadi narasumber di mana-mana. Dengan demikian tabungan teman, jumlah jejaring bertambah semakin luas dan berharap bisa berkeliling Indonesia secara gratis. Beliau juga memiliki kebiasaan menulis sebelum tidur satu halaman dan ini dilakukan karena ada pepatah "alah bisa karena biasa". Pengalaman berkesan bagi beliau ketika menempuh S2 pada saat bersamaan terjadi krisis ekonomi. Untuk mengatasi masalah itu mahasiswa di kelas sepakat meminta Prof. Ekoji menulis ringkasan dan jadilah 50 ringkasan yang dibukukan sampai dicetak berulang kali oleh Elex Media Komputindo

Prof. Ekoji memberikan tips dan trik untuk menulis kepada para anggota grup menulis, (1) Menulis dengan mudah dimulai dari hal yang sederhana melalui blog. (2) Menemukan referansi dan literatur melalui geogle atau buku dan majalah. (3) Menggunakan search engine secara efektif melalui chanel youtube atau internet. (4) Menghindari plagiarisme dengan croscek di internet. (5) Meningkatkan rasa percaya diri dengan cara melawan hala-hal yang membuat takut. (6) Mengatasi kemacetan atau mentok dalam menulis dengan mendengarkan dan memberikan cerita kepada orang lain agar mendapatkan ide untuk menulis.. (7) Menyusun outline dari judul buku dengan pedoman 5W + 1H dan (8) Mencari inspirasi dari sesuatu yang lagi tren untuk menulis buku.

Di akhir pertemuan, beliau mengungkapkan kalimat sederhana "jika kamu bisa memimpikan sesuatu maka kamu bisa melakukannya.". Yang paling esesnsial dari paparan beliau adalah ketika beliau memberikan tantangan menulis buku dengan bergabung di" September ceria" dengan harapan bisa menggali potensi literasi agar menambah literatur buku di masa akan datang. Mari kita gali potensi lietrasi bersama Prof. Ekoji. Salam Literasi


 

 




Comments

  1. Terus semangat, Pak meski harus berlari mengejar yang lain.

    ReplyDelete
  2. Mantap pak resumenya, semangat untuk terus berkarya dan berliterasi..

    ReplyDelete
  3. Semangat menulis selalu. Lebih baik telat daripada tidak sama skli.

    ReplyDelete
  4. Judulnya memberi semangat..
    Makanya teruskan semangatmu pak Bahrudin...

    ReplyDelete
  5. Mantap.... Terima kasih

    https://digilabhome.blogspot.com/2020/09/covid-19-mengganas-dan-momentum.html

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

WA Grup untuk pembelajaran daring

Pengalaman Menjadi Guru

Kabar yang Masih Samar