Mengumpulkan Resume menjadi Buku

Assalamu'alaikum, perjalanan belajar menulis bersama Om Jay sudah sampai pada pos ke-21 yang dilaksanakan pada tanggal 18 September 2020. Kali ini narsumbernya bersama guru hebat masih muda sudah banyak prestasi luar biasa dan termasuk salah guru blogger. Beliau bernama Raimundus Brian Prasetyawan aau biasa saya panggil Bang Brian. Kali ini beliau menyampaikan materi tentang membuat buku solo hasil dari kumpulan resume atau hal-hal yang perlu diperhatikan selama mengikuti perjalanan belajar menulis gelombang 15 sehingga menjadi naskah buku.

Bang Brian sejatinya termasuk kelompok baru dalam dunia menulis kebetulan mengikuti grup belajar menulis gelombang 4 dan ternyata dengan bergabung  di grup belajar menulis ini, beliau mendapat pengalaman dan wawasan yang luar biasa. Setelah selesai di grup gelombang 4, Bang Brian memutuskan membantu Om Jay di pelatihan ini untuk urusan sertifikat peserta. Untuk itu perlu diperhatikan bagi oeserta kelompok belajar menulis gelombang 15, syarat lulus atau mendapat sertifikat pelatihan, yaitu mengisi 2 form. Apabila dijadikan alur seperti ini: kumpulan resume disatukan => isi form pengajuan sertifikat => naskah kirim ke penerbit => buku terbit => isi form bukti buku terbit => sertifikat diberikan kepada peserta.

Sebenarnya buku yang diterbitkan tidak harus kumpulan resume. Buku yang dapat diterima sebagai syarat lulus yaitu: (1) Buku kumpulan resume, (2) Buku tema bebas, (3) Buku yang sudah terbit tahun 2020. Namun karena yang paling mudah adalah buku kumpulan resume, maka sebagian besar peserta memilih membuat buku kumpulan resume. Maka dari itu beliau secara spesifik membahas pembuatan buku kumpulan resume

Jumlah resume yang dimasukkan dalam naskah buku minimal 20 resume atau lebih.Seluruh resume digabung dalam satu file word dengan disertakan kelengkapannya kelengkapan naskah yaitu: (1) cover (judul buku dan nama penulis saja), (2) kata pengantar, (3) daftar isi (tanpa nomor halaman), (4) isi naskah (5) profil penulis, (6) sinopsis (3 paragraf dengan asing-masing paragraf 3 kalimat). Lalu setting kertasnya: ukuran kertas A5 (14x20cm), huruf times new roman ukuran 12, spasi 1,5, margin 2 cm semua, dan paragraf rata kiri-kanan (justify). Dengan setting tersebut, kita jadi tahu berapa jumlah halaman buku kita nanti. Tetapi untuk setting kertas tersebut tergantung dari masing-masing penerbit.

Kemudian Beliau membahas merapikan dan mengedit naskah. Ketika akan dikirim ke penerbit, usahakan naskah sudah rapi. Maka kita wajib memabca ulang lagi tulisan setiap bab, siapa tahu ada penulisan atau format tulisan yang kurang pas. Beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: (1) Paragraf di setting justify (rata kanan-kiri). (2) Judul bab tidak pakai angka latin. Kalau mau pakai nomor, pakai romawi. (3) Pastikan Jenis, ukuran, dan warna huruf sama semua. Jangan sampai ada huruf ukuran 12, lalu di bab lain ada ukuran 13. Warna huruf hitam semua, jangan ada yang abu-abu. (4) Pastikan tidak ada penulisan yang disingkat-singkat seperti: blm, yg, tdk, masing2, dan lainnya. (5) Minimalkan penggunaan penomoran/poin-poin. Supaya naskah lebih rapi. Kalau mau pakai penomoran/poin-poin, gunakan numbering/bullets Kiri: bullets. Kanan: numbering. (6) Setiap bab baru selalu dimulai di halaman baru. Jangan gabung dengan bab sebelumnya. Sebenarnya semua hal itu bisa dideteksi dengan membaca ulang naskah dan kita memposisikan diri sebagai pembaca. Jadi jangan hanya sekadar kumpulan resume disatukan. DIlihat juga, apakah kelihatan sudah rapi atau belum

Kemudian Bang Brian membahas gaya penulisan. Awalnya resume materi pelatihan berbentuk seperti laporan. Namun ketika akan dibukukan maka perlu agak dirombak sehingga kumpulan resume menjadi kumpulan cerita pengalaman (true story). Jadi tidak perlu ada bagian identitas resume seperti: Tanggal, nama narasumber, tema materi dan pertemuan ke. Akan tetapi semua itu tetap bisa dituliskan dengan cara penulisan lain, yaitu berbaur dan mengalir dalam rangkaian cerita dalam bentuk paragraf. Isi naskah tidak sekadar materi atau perkataan-perkataan dari nara sumber. Sisipkan bagaimana perasaan bapak/ibu ketika menerima materi tersebut atau memberi pendapat terhadap materi yang disampaikan narasumber, atau dikaitkan dengan pengalaman pribadi. Jadi dalam naskah, justru ditonjolkan sisi pribadi karena penulis yang sedang bercerita bukan narasumber. Jika narasumber berkata "saya" maka kita ubah menjadi "beliau" atau kita sebut namanya. Kalimat langsung narasumber sesekali boleh ditulis, tapi gunakan ketentuan cara menulis kalimat langsung. Sesi tanya jawab boleh disertakan tapi disajikan dalam bentuk narasi/deskriptif dan tidak perlu semua tanya jawab dimasukkan. Pilih beberapa saja yang memang penting

Hal-hal lain yang perlu diperhatikan: (1) tidak ada  batas waktu penerbitan buku. Kapan pun buku terbit, saya terima, (2) Biodata narasumber bisa dimasukkan dalam rangkaian cerita. (3) Boleh masukkan gambar tapi jangan terlalu banyak dan memang sangat perlu ilustrasi gambar. Karena buku akan makin tebal. Makin tebal makin tambah biaya cetak. (4) Tidak ada batas panjang tiap resume. (5) Urutan resume tidak harus urut waktu pertemuan. (6)Tidak ada batas minimum tebal naskah. Biasanya naskah kumpulan resume justru lebih dari 80 halaman A5. (7) Tempat menerbitkan buku bebas. Tidak ada ketentuan harus terbitkan dimana. Silakan memilih sendiri penerbitnya. Tapi jika tidak tahu mau diterbitkan dimana, bisa hubungi Bang Brian yang memiliki rekanan penerbit indie. Penerbit Indie artinya penerbit yang pasti menerbitkan naskah tapi biaya penerbitan ditanggung penulis. Penulis mendapat fasilitas penerbitan: Desain cover, ISBN, Layout, Edit ringan, Buku bukti terbit dan E-Sertifikat.

Pesan Bang Brian bila peserta menginginkan naskah belajar menulis  diterbitkan lewat beliau silakan bapak/ibu bisa mulai menyatukan kumpulan resume disertai kelengkapan naskah. Membaca ulang lagi naskahnya, siapa tahu ada yang blm rapi. Menyiapkan naskah tidak perlu buru-buru untuk segera dikirim ke penerbit dan kali ini sudah sudah ada 12 peserta yang memesan ke beliau.. Kalau tidak salah, hari ini pertemuan ke-21, maka siapkan dan kumpulkan resume pertemuan menjadi draft naskah buku dan siap diajukan ke penerbit. SAkan tetapi pastikan naskah sudah rapi dahulu. Kesimpulannya setiap peserta dipersyaratkan untuk membuat buku solo yang ditebitkan dan membuat resume yang dikirim melalui blogg untuk mendapat sertifikat pelatihan. Silahkan dicoba, selamat dan sukses untuk kita semua penulis sekaligus guru hebat.


Comments

Popular posts from this blog

WA Grup untuk pembelajaran daring

Pengalaman Menjadi Guru

Kabar yang Masih Samar