Strategi Ngeblog bersama Nurulloh

Assalamu'alaikum tak terasa semula tersesat, pada akhirnya sampai pada pos ke-23 yang dilaksanakan pada hari Rabu, 23 September 2020. Seperti biasa Pada pos kali ini Om Jay (Guru paling Ngeblog) mendatangkan seorang nara sumber bernama lengkap Nurullloh yang bisa dipanggil Nurul. Tidak seperti biasanya pada kali ini dilaksanakan pada jam 15.00 -- 17.00 WIB karena nara sumber pada malam harinya ada kegiatan lain. Pada kesempatan ini, beliau akan menyampaikan materi tentang strategi ngeblog di Kompasiana.

Bang Nurul merupakan chief operating officer atau singkatnya pengelola Kompasiana yang jadi tukang ngurus konten, komunitas, produk dan juga bisnis dengan kata lain urusan Palugada di Kompasian. Beliau sangat berterima kasih kepada Om Jay yang mendapat predikat Guru Paling Ngeblog di Kompasianan, karena telah membantu dalam menlis di blog. Terima kasih juga kepada Pepih Nugraha sebagai BOS Kompasiana yang telah berperan menjadi mentor sekaligus guru dalam urusan kompasiana dan telah menyerahkan urusan kompasiana kepada beliau. terima ksih pula kepada Budiman Hakim pakar creative content yang jadi panduan dalam berkarya karena karya-karyanya yang ciamik dan relevan dengan zaman.

Dalam materi tersebut disinggung perihal Powerful Content yang mengarahkan penulis agar memahami strategi agar konten atau tulisan yang dibuat memiliki kekuatan dari sisi isi dan dampaknya. Ada tujuh elemen dasar yang perlu diketahui dan diterapkan agar memiliki konten yang powerful, yaitu: (1) Ide yang genuine (asli ide kita bukan orang lain). (2) Pembuka tulisan to the point (menggambarkan isi) dan tidak bertele-tele mengingat karakter pembaca online mudah dan cepat menutup atau keluar dari halaman blog ketika dalam tulisan tersebut tidak jelas atau terlalu berpanjang kata tanpa menjelaskan atau mengemukakan inti dari isi tulisan kita. (3) Judul yang menarik terutama jika menulis di situs blog karena judul menjadi “jualan” konten yang ada di situs web. (4) Adanya kebaruan (novelty). Bisa dari pengalaman atau persitiwa yang jarang diungkap oleh orang/media lain atau bahkan belum sama sekali ada yang membahasnya. (5) Tunjukkan pengalaman, yang tidak kalah penting ketika menulis di blog terlebih di platform blog, penulis harus benar-benar paham siapa target pembaca kita. (6) Bisa dimulai dari diri sendiri sebenarnya dengan: tentukan dahulu siapa pembaca kita, kebutuhan, keinginan dan kebiasaan mereka. Dari situ kita bisa lebih fokus dan tulisan kita sesuai sasaran Sekaligus kita harus benar-benar masuk ke dalam dan ikut berinteraksi dengan audiens atau pembaca kita bisa dengan cara yang responsif ketika ada komentar dan feedback atau bisa bergabung dan berinteraksi melalui komunitas-komunitas.

Bicara hal kebaruan yang disebutkan pada elemen keempat terkait powerful konten, ada dua hal yang bisa dijadikan alat untuk mendapatkannya. Pertama, intuisi dan yang kedua adalah kreativitas. Intuisi sendiri sebenarnya modal kuat bagi kreator konten bahkan bagi wartawan, intuisi adalah hal penting karena memiliki manfaat agar tulisan atau berita yang dibuat lebih atraktif dan komprehensif serta memiliki nilai kebaruan yang kuat. Semua orang sejatinya memiliki intuisi sejak lahir. Namun, banyak yang tidak menyadari atau bahkan bisa jadi tumpul karena tidak pernah dipertaham. Nah, caranya: (1) Memperbanyak pengalaman dalam segala hal di segala bidang. (2) Banyak membaca dan mengkonsumsi pengetahuan baru agar kaya referensi. (3) Konsistensi dalam membuat konten atau tulisan. (4) Interaktif di lingkungan sosial

Di samping intusisi yang akan memperkaya ide kepenulisan, ada satu hal lain yang dapat dijadikan modal dalam menulis atau membuat konten yaitu menghibur. Seperti halnya peran jurnalisme, selain menginformasikan hal penting kepada khalayak, para jurnalis atau media juga diharapkan bisa menghibur. Tidak harus dengan objek-objek dunia hiburan atau infotainment, tapi dengan penggunaan diksi atau kemasan konten yang atraktif.. Nah, terakhir. beliau menyinggung tentang hal sudah pasti akrab dengan yang namanya data. Tiap tulisan jika disertai dengan sajian data akan lebih valuable karena dapat menunjukkan keakuratan dan keabsahan dari sebuah konten. Sekadar berbagi cerita. Di Kompas Gramedia saat ini, orang-orang yang memiliki kemampuan menghimpun dan mengolah data adalah orang-orang “mahal” dari sisi gaji dan perannya dalam perusahaan. Begitu pun dengan sebuah tulisan. Jika disertai sajian data yang faktual akan sangat kuat dan berdampak serta mudah dicerna pesannya, meski tergantung bagaimana bentuk penyajiannya. Tapi, ndak perlu kesulitan di saat sekarang ini karena banyak tools atau perangkat yang memudahkan kita untuk menemukan dan mengolah data terutama soal bagaimana bentuk sajiannya. Misalnya saja dalam bentuk infografis. Selain simple, sajian data dalam bentuk infografis mudah dicerna apalagi disertai dengan ikon atau gambar yang menarik dan relevan. Saat ini banyak aplikasi di smartphone yang bisa dimanfaatkan. Bahkan, kita bisa bikin data infografis sambil selonjoran.

Bang Nurul memberikan tips juga untuk ngeblog di Kompasiana. Kkiat atau guidelinenya dalam bentuk infografis. Sejak 2018, Kompasiana bisa menayangkan 600-700 artikel per harinya yang berasal dari kompasianer. Ini luar biasa banyak, bahkan bulan lalu rata-rata perharinya itu sekitar 1.000 artikel/hari.  Dengan banyaknya artikel yang tayang tentunya kita harus pandai-pandai membuat konten dan strategi apa saja yanh diperlukan agar artikel kita menarik dan dibaca banyak orang. Setidaknya, kita harus menerapkan strategi yang dijabarkan di atas adalah kuncinya. Sejak 3 bulan lalu Kompasiana coba merangsang pelajar/mahasiswa untuk mulai ngblog di Kompasiana. Hasilnya pun luar biasa, dalam sebulan bisa mencapai lebih dari 3.000 artikel yang ditulis pelajar/mahasiswa. Nantinya akan ada berbagai rangkaian kegiatan mulai dari lomba sampai sharing session. Doakan saja pada akhir tahun ini bisa segera terealisasikan.

Jadi di Kompasiana itu ada tiga jenis akun: (1) Reguler: Akun yang tidak melengkapi data diri dan scan identitas. (2) Validated (centang hijau): akun yang sudah tervalidasi dengan data dan scan identitas diri. (3) Verified (centang biru): Akun yang memiliki konsistensi dalam mengangkat tema-tema tertentu serta tidak memiliki rejak jejak berkompasiana yang buruk atau biasa diberikan kepada tokoh publik. Secara garis besar, menulis di blog platfrom seperti kompasiana atau blog pribadi selain harus memiliki kemauan dan ketekunan serta pemahaman akan teknis menulis, harus disertai juga dengan strategi agar apa yang kita tayangkan dibaca banyak orang dan memiliki dampak yang positif.

Salam Loiterasi dari Rembang

Comments

Popular posts from this blog

WA Grup untuk pembelajaran daring

Pengalaman Menjadi Guru

Kabar yang Masih Samar