Guru Pinggiran memimpin Sekolah Penggerak
Tak terasa sudah 30 tahun lebih, Pak Broadin mengabdi pada negeri. Liku-liku perjalanan dari awal mendaki jalan terjal di lereng gunung kemudian berputar di sepkitar daerah pantai dan ditepi hutan tak lelah dilaluinya dengan ikhlas tanpa batas. Dengan senang hati, dididiklah anak negeri sehingga menjadi cendekiawan bangsa. Memang aneh menurut dirinya secara pribadi, bahwa belum pernah sekali pun rasanya menikmati sekolah di tengah kota, jangankan di kota kabupaten di kota kecamatan saja belum pernah. Semua sekolah yang menjadi tempat tugas mengabdinya selalu di pinggiran wilayah. Sehingga, beliau terkenal dengan sebutan guru pinggiran. Meskipun demikian, diterimanya dengan ikhlas dan sepenuh hati tidak muncul rasa iri dan dengki. Pengalamn menjadi guru pinggiran yang paling menarik adalah ketika Pak Broadin mampu membawa anak-anak pegunungan berprestasi hingga tngkat provinsi. Membawa siswa pinggiran mampu bersaing dengan siswa di perkotaan, baik secara akademik maupun non-akademik....