Akhirnya merasakan juga

Pada tahun 2022, di lingkungan Dindikpora Kabupaten Rembang terjadi mutasi besar-besaran. Mutasi diwarnai oleh pengangkatan Kepala Sekolah baru. tercatat ada kurang lebih 120 kepala sekolah baru dilantik dan ditugaskan pada satuan pendidikan. Dari sekian pelantikan didominasi oleh pengangkatan Kepala Sekolah Dasar Negeri. Di lingkungan Korwil Bidikcam Sarang saja, ada 16 Kepala Sekolah baru dilantik untuk mengisi kekosongan jabatan. Sejumlah tersebut belum termasuk yang mutasi karena berbagai pertimbangan, di antaranya senioritas, usia dan pangkat golongan ruang, serta masa pengabdian. Menurut catatan tahun 2022 memang belum yang terbesar dalam pengangkatan dan mutasi Kepala Sekolah tetapi sudah dalam kategori besar untuk konteks pelantikan pejabat fungsional. 

Saya sebagai Kepala Sekolah termasuk salah satu dari sekian yang mutasi ke tempat yang baru. Tahun 2022, saya dimutasi di SD Negeri 2 Sendangmulyo, secara geografis masuk wilayah perkotaan di wilayah Kecamatan Sarang. Saya harus menempuh perjalanan sejauh 15 km sekali pergi, begitu pula untuk pulangnya, jadinya pergi pulang ada jarak 30 km. Pada awalnya, ada keraguan untuk menjalani karena jarak yang cukup jauh. Hitung-hitungan pengeluaran, berapa uang yang harus saya keluarkan untuk menjalankan roda dua kuno yang setia menemani saya. Belum untuk tenaga yang sudah menanjak di usia senja, betapa lelahnya fisik ini melakukan perjalana sejauh 30 km. Ada yang harus saya ikuti dengan sungguh-sungguh mengenai kedisiplinan waktu. Sering saya melalaikan waktu dan tidak tepat waktu, datang di sekolah sudah jam 07 lebih, bahkan sudah jam 08.00. Bayangan awal memang sangat tidak mengenakkan batin dan ketakutan selalu menghantui dalam setiap langkah saya sebelum menempati sekolah yang baru.

Banyak juga gojekan dari teman-teman sesama Kepala Sekolah "Wah, enak dong, dapat sekolah murid besar, otomatis dana juga besar." Justru dari gojekan itu yang membuat saya semakin takut untuk menjalani tugas di tempat baru, SD Negeri 2 Sendangmulyo. Menurut kata hati saya, jika murid besar dana besar otomatis tanggung jawab juga besar. Dengan besarnya dana membawa dampak pada pengawasan yang cukup ketat dan melekat, dari segenap elemen masyarakat sudah pasti mengawasi, wali murid sebagai masyarakat, Komite sebagai wakil wali murid dan stakeholder dari tingkat bawah hingga tingkat atas, sudah pasti mengawasi kinerja di SD Negeri 2 Sendangmulyo. Perang batin berkecamuk antara ya melaksanakan atau tidak melaksanakan, sebuah dilema yang harus terjawab.

Dengan mengucap "A'udzu billahi minas syaithonir rojiim, Bismillahir Rohmanir Rohiim, kubulatkan tekad untuk menempuh jarak sejauh 30 km pp demi menjalankan tugas. Untuk kali pertama, saya harus berangkat dari rumah pukul 06.00 nyampe sekolah 06.45. Pulang tepat pukul 14.00 nyampe rumah 14.45. Biasane jam-jam segitu sudah mendengkur di rumah, dah harus masih di perjalanan. Kukuatkan hatiku untuk memenuhi permintaan teman baruku yang hebat-hebat "ngemban amanat itu memang sangatlah berat, badai semakin kuat karena hembusan angin semakin kencang. Mohon kepada bos baru jangan biarkan kami terombang-ambing dengan ganasnya badai tetapi buatlah kami tersenyum dan buatlah badai itu indah ketika dilukiskan."  

Sejak terhitung 1 Agustus 2022, saya pijakkan kaki di SD N 2 Sendangmulyo dan sudah melewati berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka peringatan HUT ke-77 Proklamasi Republik Indonesia. Dengan berbagai peristiwa yang menghiasi langkah telah menjadi pengalaman dalam karier saya. Akhirnya merasakan juga indahnya bertugas di sekolah dalam kota, ternyata tidak sehebat yang dibayangkan, tidak seindah yang diceritakan dan tidak seburuk yang dirumorkan. Dengan ucapan "La haula wala quwwata illa billahil 'aliyyil 'adziim" kumantapkan kaki mengarungi sekolah yang berada di wilayah perkotaan. Siaap selalu dan sehat selalu.

Comments

Popular posts from this blog

WA Grup untuk pembelajaran daring

Pengalaman Menjadi Guru

Kabar yang Masih Samar